Untuk Kekasihnya


Tak terasa sekian tahun berlalu tanpa hadirmu dan tak terasa pula hati ini semakin terbiasa sendiri, hampir setiap malam aku membayangkan wajahmu dan detik itupun selalu kupinta kepada tuhan untuk kau kembali kedalam dekapanku.
Sesungguhnya hati ini meronta namun ruang dan waktu dalam sendu ini memaksaku untuk tetap hanya berdoa dan memandangimu dari kejauhan, semakin kau kupandang namun tak kupegang jemarimu semakin terkuliti rasanya hati ini.
Bodohnya aku yang dulu meninggalkanmu untuk sosok lain yang ternyata hanya euforia semata, kusesali semua, kuingin engkau kembali, kuingin engkau yang kucintai sampai kuingin engkau yang terakhir menemaniku menghela nafas terakhir didunia ini.
Jika aku tak pantas bersanding denganmu, jika aku tak baik untukmu dan jika aku bukan jodohmu, percayalah sampai detik ini hanya engkau kekasih yang kucintai, Jika terlalu berharapku untuk memilikimu kembali seumur hidupku, satu pintaku biarkan aku tetap mencintaimu seumur hidupku.

Tentang Kerinduan


Demi malam ketika rasa sepi memagut resah bintang pada bulan
Biarkan lelaki ini terus memanggil manggil di kejauhan langit
Menatap kosong penuh peluh dengan hembus nafas tersesak
Dan menggigil dingin tersapu angin bersahutan dalam rinai hujan

Baru beberapa saat rasanya senja berarak tak kian berpamitan
Fajar tak juga membawa embun pada belaian pagi
Dan baru saja kemaren dekapan terasa hangat
Menyentuh pucuk – pucuk asmara
Merengkuhku dalam genggaman cintamu

Semakin hari pun sendu mengikis waktu di perasingan langkah
Merantai tangan dengan duri keindahan mawar yang tak terjamah
Lalu memenjarakan jiwa dalam gelora kerinduan yang bersenandung

Aku lelah mencumbui kerinduan ini, sayank…
Seringnya aku lewatkan lelap mengurai benang harap
Agar engkau lekas kembali saat aku terjaga

Ingin aku gulir waktu
Agar segera aku mengusap wajahmu; membelaimu
Membiarkanmu bersandar di dadaku
Mengurai resah dan gelisah oleh kusamnya waktu
Berbagi kasih dan cinta yang membelah jiwa kita
Merasai desah nafas dan detak jantungmu

Lalu aku bisikan perlahan di telingamu
Keindahan teratai yang tumbuh di tengah danau jiwa kita
Juga bahagia hari esok yang ingin kita lewati
Tentang cita-cita dan impian
Tentang besarnya cintaku untukmu

kasih, betapa aku tak bisa jauh darimu…

Semarang, 17 Januari 2009

________________________________________________________

Puisi ini aku peruntukkan untuk seorang kekasih yang amat aku rindukan

semoga puisi ini mapu membuat ia cepat pulang

________________________________________________________

dilarang copy paste bung...!!!