Mengeja hatim-mu


Apakah senyum pelangi menjadi kecut bagimu ?

Basah embun telah menjadi batu kristal jiwamu;
Menjadikan dingin seisinya

Ku eja kembali bahasa hatimu
Setiap abjad menjadi kosa kata dengan tanya
Apa maksudnya ?

Semalam kutanyakan pada Tuhan. Dia diam.
Atap dan dinding tetap bisu

Dan setan menertawakan. Dia Mengejek.
Tapi iblis iri.
Karena ku mampu menjaga Cinta dengan aman
Meski dihujam hujat diantaranya

Perempuanku,
Apa ku sanggup membungkus sebanyak tak terhitung indahnya?
Juga sembilunya nanti

Jepara, 22 Feb 2012

Andai


Sore tiba abstrak gambaran langit tak secerah
laksana hati kali ini,
abu – abu, coklat, hitam …
terkesan warnanya durjana
kelam…

sebab janji itu nyatanya bual buaian
Padahal,
Ku daki selangit mencapai mega – mega asa kala itu
dan sekarang,
jatuh ahirnya hanyut membuih tenggelam.makin dalam

Kasih pada kekasih gelap-ku pun karam bersama karang
kisah tentang mimpi semalam hanya rayuan

Andai ku tak begitu berandai
ANDAI……

Pisah..!!!


Akankah terucap ketika nanti…
Ketika hanya ada lilin – lilin kecil yang mengganti temaram
menjadi terang;
di ganjil hitungan usia masa mengejar senja…

saat semalam adalah mimpi terindah jadi nyata
Dan tersadar paginya aku telah kehilangan cahaya lilin
untuk sepanjang malam berikutnya…..
hingga aku tak bisa lagi nyalakan padam dalam jiwa
karena hanya kau yang menyimpan percik pengapiannya….
dan kau telah membawa hatiku pergi untuk selamanya…

dilarang copy paste bung...!!!

Bersabarlah (catatan buat kakakku tercinta)


Kak, bersabarlah…
Sepahit apapun getir kehidupan yang kau rasa
Sesakit apapun luka yang kau derita
Sesusah apapun jalan yang kau telusuri
Tegarlah, seperti karang di lautan yang tak tergoyahkan riak gelombang

Kak, bersabarlah…
Aku disini, disampingmu kan menghapus air matamu
Aku disini, menemanimu mengusir sepimu
Aku disini, senantiasa menjaga bintang-bintangmu
Aku disini, selalu menjadi dermaga jiwamu

Kak, bersabarlah…
Perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya
Tapi awal perjalanan kakak tuk merangkai cerita baru
Kesedihan bukanlah gundukan tanah yang akan mengubur hatimu
Tapi perkasa langit yang akan menjunjung hatimu

Kak, bersabarlah…
Tak perlu kakak takut…
Cengkramlah congkaknya mataharimu dalam genggaman teduhnya rembulanmu
Meski bintang-bintangmu telah terkoyak bersama luka deritamu
Kelak, dirinya kan bersujud menangis tak bisa mengurai air matanya

Kak, bersabarlah…
Tak perlu kakak risau…
Yakinlah, suatu ketika akan kau temukan bersama takdirnya Tuhan
Dalam dekapan kedamaian dan cinta kasihNYA…

Stonen Timur,19 juni 08,Semarang

dilarang copy paste bung...!!!