Apa maumu ?


marahKau kira telah tawar hatiku ?
Kau sangka bahwa pudar hatiku ?
Juga kau menerka jika hilang sudah rasaku ?

Ah, harusnya bisa terbaca maksud
Agar mengerti kehendak ingin kubangun istana untukmu
Tapi, salah kau artikan sikap
Ahirnya putus harap

Dan terserah !
Itu yang akhirnya sering sengaja terucap
Celetukmu berulang kesal,
Cetusmu kecut menuntut Tuhan
Bahkan kau salahkan !

Jika cita kau tabur untuk bunga kau damba
Mengapa justru mematah ranting sebelum sempat tercium wewanginya

Lantas apa yang sungguh kau mau ?
Jika sudah seperti ini …

Jepara, 02 Februari 2012

Andai


Sore tiba abstrak gambaran langit tak secerah
laksana hati kali ini,
abu – abu, coklat, hitam …
terkesan warnanya durjana
kelam…

sebab janji itu nyatanya bual buaian
Padahal,
Ku daki selangit mencapai mega – mega asa kala itu
dan sekarang,
jatuh ahirnya hanyut membuih tenggelam.makin dalam

Kasih pada kekasih gelap-ku pun karam bersama karang
kisah tentang mimpi semalam hanya rayuan

Andai ku tak begitu berandai
ANDAI……

Sia sia belaka ….!!!!!


Usailah cahaya itu tak setitikpun menjadi terang
Terpadam terlalu musnah tak berarti
Lebih dari pekat gelap sunyi
Dan bukan pula tahta singgasana jiwa
Mustahillah aku tertempatkan diatas derajat tertinggi
Bahkan seperti tak berguna
Dari sekadar bayang pancar air mata
Hingga terbuang sudah sia – sia waktu membisu
Selama sekian tanpa batas harap bertuah mimpi belaka
Menghapus lenyap jejak yang dulu tertoreh
Tak bersisa apapun terkecuali
Melainkan sia – sia semata

dilarang copy paste bung...!!!