Mengeja hatim-mu


Apakah senyum pelangi menjadi kecut bagimu ?

Basah embun telah menjadi batu kristal jiwamu;
Menjadikan dingin seisinya

Ku eja kembali bahasa hatimu
Setiap abjad menjadi kosa kata dengan tanya
Apa maksudnya ?

Semalam kutanyakan pada Tuhan. Dia diam.
Atap dan dinding tetap bisu

Dan setan menertawakan. Dia Mengejek.
Tapi iblis iri.
Karena ku mampu menjaga Cinta dengan aman
Meski dihujam hujat diantaranya

Perempuanku,
Apa ku sanggup membungkus sebanyak tak terhitung indahnya?
Juga sembilunya nanti

Jepara, 22 Feb 2012

Andai


Sore tiba abstrak gambaran langit tak secerah
laksana hati kali ini,
abu – abu, coklat, hitam …
terkesan warnanya durjana
kelam…

sebab janji itu nyatanya bual buaian
Padahal,
Ku daki selangit mencapai mega – mega asa kala itu
dan sekarang,
jatuh ahirnya hanyut membuih tenggelam.makin dalam

Kasih pada kekasih gelap-ku pun karam bersama karang
kisah tentang mimpi semalam hanya rayuan

Andai ku tak begitu berandai
ANDAI……

puisi yang tumbang


seperti mimpi …
belum sampai waktunya, dan mengigau
parau melengking dari dasar kekosongan, tanpa nada
suara – suara rayuan yang menggoda malam
penuh asmara yang hampa; karena aku hilang
aku terkikis kenangan dan ingatan

tertunduk. sepi dan sendiri
menanti. menanti. menanti ….
sepanjang hiruk pikuk kegundahan
tak juga mereda, tak surut tersapu lengah
masih sisa air ini dalam secangkir cinta;
menyiksa dalam kemabukan

yang lalu inginkan berlalu laju
tinggalkan pergi,hilang titipkan ratapan
sedang angin membawaku bertepi
semakin menepi jiwa yang kalut terenggut
segalanya menahan. menahan. menahan sembilu

dan…
hingga sampai tiba nanti
aku ingin tetap seperti ini

Jepara, 20 februari 2009
___________________________________________________________

Kepada yang terkasih disana, semoga ia mendengar suara dari kejauhan ini. Bahwa masih aku terus memikirkanya…..
___________________________________________________________

dilarang copy paste bung...!!!

Untuk Yang Abadi Atau Yang Hilang


untuk yang abadi, apakah akan kekal ?
tiada selama hujan itu masih membawa gerimis
embun masih meneteskan di dedaunan rerumputan
dan masih akan membawa karam ;
jiwa telah tenggelam, hanyut tertealan

bila yang hilang adalah yang kekal
tak abadi sekian waktu mengikis
di persembunyian terang maupun gelap
dalam ruang pengap harapan berlabuh
untuk langkah dahulu yang semakin terhapus

antara yang abadi dan yang hilang
singgasanaku di dasar perhentian rintih
rapuh persendian luluh jiwa memecah
tak ada yang akan mmapu, yang bisa
mengurai laraku

untuk yang abadi atau yang hilang
cintamu yang hilang akan abadi untukku, kekasih

Semarang 15  februari 2009

dilarang copy paste bung...!!!